Minggu, 27 Maret 2016

Unknown

ALGORITMA KRIPTOGRAFI: Metode DES, IDEA, AES.

1.      Data Encryption Standard (DES)
Algoritma DES dikembangkan di IBM dibawah kepemimpinan W.L. Tuchman pada tahun 1972. Algoritma ini didasarkan pada algoritma LUCIFER yang dibuat oleh Horst Feistel. Algoritma ini telah disetujui oleh National Bureau of Standard (NBS) setelah penilaian kekuatannya oleh National Security Agency (NSA) Amerika Serikat.
DES termasuk ke dalam sistem kriptografi simetri dan tergolong jenis cipher blok. DES beroperasi pada ukuran blok 64 bit. DES mengenkripsikan 64 bit plainteks menjadi 64 bit cipherteks dengan menggunakan 56 bit kunci internal (internal key) atau lupa-kunci (subkey). Kunci internal dibangkitkan dari kunci eksternal (external key) yang panjangnya 64 bit.
Skema global dari algoritma DES adalah sebagai berikut :
       1.      Blok plainteks dipermutasi dengan matriks permutasi awal (initial permutation atau IP).
       2.      Hasil permutasi awal kemudian di-enciphering- sebanyak 16 kali (16 putaran). Setiap putaran 
             menggunakan kunci internal yang berbeda.
      3.       Hasil enciphering kemudian dipermutasi dengan matriks permutasi balikan (invers initial 
            permutation atau IP -1 ) menjadi blok cipherteks.


                                                                                                                            
            Di dalam proses enciphering, blok plainteks terbagi menjadi dua bagian, kiri (L) dan kanan (R), yang masing-masing panjangnya 32 bit. Kedua bagian ini masuk ke dalam 16 putaran DES. Pada setiap putaran i, blok R merupakan masukan untuk fungsi transformasi yang disebut f. Pada fungsi f, blok R dikombinasikan dengan kunci internal K i . Keluaran dai fungsi f di-XOR-kan dengan blok L untuk mendapatkan blok R yang baru. Sedangkan blok L yang baru langsung diambil dari blok R sebelumnya. Ini adalah satu putaran DES. Secara matematis, satu putaran DES dinyatakan sebagai :
  Ø  L i = R i – 1
  Ø  R i = L i – 1  f(R i – 1 , K i )
Contoh Soal:
Pada algoritma DES, diketahui pesan dari blok R1 adalah “kamu”, sedangkan kunci K2 adalah “pelupa”, bagaimanakah pesan (S1 sampai dengan S8 dalam biner) sebelum dimasukkan ke blok substitusi? (Tabel ekspansi dan Tabel ASCII dapat dilihat dibawah ini


 Tabel Ascii




2.      International Data Encryption Algorithm (IDEA)
            Adalah algoritma enkripsi blok kunci yang aman dan rahasia yang dikembangkan oleh James Massey dan Xuejia Lai. Algoritma ini berkembang pada 1992 dari algoritma semula yang disebut dengan Proposed Encryption Standard and The Inproved Proposed Encryption Standard. IDEA beroperasi pada blok plaintext 64 bit dan menggunakan kunci 128 bit. Algoritma IDEA menggunakan delapan round dan beroperasi pada subblok 16 bit dengan menggunakan kalkulasi aljabar yang dapat digunakan untuk implementasi hardware. Operasi ini adalah penjumlahan modulo 216, perkalian modulo 216 + 1, dan XOR. Dengan kunci 128 bitnya, cipher IDEA lebih sulit untuk dibobol daripada DES.
            Pada Algoritma IDEA, plaintext memiliki panjang 64 bit dan kunci sepanjang 128 bit. Metodologi dari algoritma IDEA menggunakan operasi yang berbeda seperti berikut ini :  
  Ø  Bit per bit XOR 16 bit sub-block
  Ø  Penambahan 16 bit integer modulo 216 
  Ø  Perkalian 16 bit integer modulo 2 16 +1
  Ø  Operasi ini tidak berlaku hukum distributif atau hukum asosiatif.

Langkah-langkah Enkripsi IDEA adalah  sebagai berikut:
  Ø  Blok pesan terbuka dengan lebar 64-bit, X, dibagi menjadi 4 sub-blok 16-bit, X1, X2,  X3,  X4,  sehingga X  =  (X1,  X2,  X3,  X4).  Keempat  sub-blok 16-bit  itu ditransformasikan menjadi sub-blok 16-bit, Y1, Y2, Y3, Y4, sebagai pesan rahasia
     64-bit Y = (Y1, Y2, Y3, Y4) yang berada dibawah kendali 52 subblok kunci 16- bit yang dibentuk dari blok kunci 128 bit.

  Ø  Keempat  sub-blok 16-bit,  X1,  X2,  X3, X4, digunakan sebagai masukan untuk putaran  pertama dari algoritma IDEA. Dalam setiap  putaran dilakukan operasi XOR, penjumlahan, perkalian antara dua sub-blok 16-bit dan diikuti pertukaran antara sub-blok 16-bit putaran kedua dan ketiga. Keluaran putaran sebelumnya menjadi  masukan   putaran   berikutnya.  Setelah   putaran  kedelapan  dilakukan transformasi keluaran yang dikendalikan oleh 4 sub-blok kunci 16-bit.

  Ø  Pada setiap p utaran dilakukan operasi-operasi sebagai berikut :
1.    Perkalian X1 dengan sub-kunci pertama, A = X1 ¤ K1
2.       Penjumlahan X2 dengan sub-kunci kedua, B = X2 + K2
3.       Pejumlahan X3 dengan sub kunci ketiga, E = A © C
4.       Perkalian X4 dengan sub kunci keempat, C = X3 + K3
5.       Operasi XOR hasil langkah 1 dan 3, D = X4 ¤ K4
6.       Operasi XOR hasil langkah 2 dan 4, F = B © D
7.       Perkalian hasil langkah 5 dengan sub-kunci kelima, G = E ¤ K5
8.       Penjumlahan hasil langkah 6 dengan langkah 7, H = G + F
9.       Perkalian hasil langkah 8 dengan sub-kunci keenam, J = H ¤ K6
10.   Penjumlahan hasil langkah 7 dengan 9, L = J + G
11.   Operasi XOR hasil langkah 1 dan 9, R1 = A © J
12.   Operasi XOR hasil langkah 3 dan 9, R2 = C © J
13.   Operasi XOR hasil langkah 2 dan 10, R3 = B © L
14.   Operasi XOR hasil langkah 4 dan 10, R4 = D © L
Ket : © = Xor, ¤ = Perkalian M odulo 216 + 1, + = P enambahan modulo 216.


12, 13, dan 14 dan menjadi masukan putaran berikutnya.  Setelah putaran kedelapan terdapat transformasi keluaran, yaitu :
1.   Perkalian X1 dengan sub-kunci pertama
2.   Penjumlahan X2 dengan sub-kunci ketiga
3.   Penjumlahan X3 dengan sub-kunci kedua
4.   Perkalian X4 dengan sub-kunci keempat
            Terakhir, keempat sub-blok 16-bit 16-bit y ang merup akan hasil op erasi 1, 2, 3, dan 4 digabung kembali menjadi blok p esan rahasia 64-bit.
Untuk proses Deskripsi  IDEA
            Proses  dekripsi  menggunakan  algoritma yang sama dengan proses  enkripsi tetapi  52  buah  sub-blok  kunci  yang digunakan  masing-masing  merup akan  hasil turunan 52 buah sub-blok kunci enkripsi.





3.      Advanced Encryption Standard (AES)
      Advanced Encryption Standard (AES) merupakan standar enkripsi dengan kunci-simetris yang diadopsi oleh pemerintah Amerika Serikat. Standar ini terdiri atas 3 blok cipher, yaitu AES-128, AES-192 and AES-256, yang diadopsi dari koleksi yang lebih besar yang awalnya diterbitkan sebagai Rijndael. Masing-masing cipher memiliki ukuran 128-bit, dengan ukuran kunci masing-masing 128, 192, dan 256 bit. AES telah dianalisis secara luas dan sekarang digunakan di seluruh dunia, seperti halnya dengan pendahulunya, Data Encryption Standard (DES).

      AES diumumkan oleh Institut Nasional Standar dan Teknologi (NIST) sebagai Standar Pemrosesan Informasi Federal (FIPS) publikasi 197 (FIPS 197) pada tanggal 26 November 2001 setelah proses standardisasi selama 5 tahun, di mana ada 15 desain enkripsi yang disajikan dan dievaluasi, sebelum Rijndael terpilih sebagai yang paling cocok. AES efektif menjadi standar pemerintah Federal pada tanggal 26 Mei 2002 setelah persetujuan dari Menteri Perdagangan. AES tersedia dalam berbagai paket enkripsi yang berbeda. AES merupakan standar yang pertama yang dapat diakses publik dan sandi-terbuka yang disetujui oleh NSA untuk informasi rahasia.

      Rijndael dikembangkan oleh dua kriptografer Belgia, Joan Daemen dan Vincent Rijmen, dan diajukan oleh mereka untuk proses seleksi AES. Rijndael (diucapkan [rɛinda ː l]) adalah permainan kata dari kedua nama penemu.




Contoh Enkripsi Pesan :


·    Pesan : BUDIDARM A

·    Kunci : ABCDEFGH I

M aka langkah-langkahnya sep erti di bawah ini :

·    Plainteks 1(B) 20(U) 3(D)  8(I) 3(D) 0(A) 17(R) 12(M ) 0(A)

·    Kunci     0(A)   1(B) 2(C) 3(D) 4(E) 5(F)    6(G)   7(H)   8(I)

·    -------------------------------------------------------------------------- +

·    Hasil mod  26 1 21 5 11 7 5 23 19 8

·    Chiperteks B V F L H F X T I

Jadi Chip erteks y ang di hasilkan y aitu : BVFLHFXT I Deskrip si p esan, perhatikan langkah di bawah ini :
·    Chiperteks 1(B) 21(V) 5(F) 11(L) 7(H) 5(F) 23(X) 19(T ) 8(I)

·    Kunci       0(A)    1(B) 2(C)   3(D) 4(E) 5(F)    6(G)  7(H) 8(I)

·    ---------------------------------------------------------------------------- -

·    Hasil mod 26 1 20 3 8 3 0 17 12 0

·    Plainteks B U D I D A R M A

Jadi Plainteks y aitu : BUDIDARM A




Data Asal = “ RUMAH “
     Key = 7 
Data Acak ?

Unknown

About Unknown -

Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Pada Universitas Malikussaleh yang lulus melalui jalur masuk bidikmisi SNMPTN 2015.

Subscribe to this Blog via Email :

1 komentar:

Write komentar